Tuesday 12 December 2017

CARA MENGUNDUH JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL

Assalamualaikum sahabat whoopys! Apa kabar? semoga dalam keadaan sehat ya! :) aamiin!

   Kali ini mimin mau posting berkenaan dengan bagaimana cara mengunduh (download) jurnal/artikel terindeks, baik nasional maupun internasional. Bagi temen-temen yang saat ini sedang dalam proses perkuliahan, baik jenjang sarjana (under graduate) maupun yang sedang menempuh studi di Pasca Sarjana (Postgraduate School) pasti sering disibukkan oleh tugas kuliah maupun tugas akhir yang mengharuskan untuk mengkaji hasil penelitian yang berupa artikel dalam jurnal yang terindeks, bahkan hampir kebanyakan Perguruan Tinggi saat ini mewajibkan para mahasiswa nya untuk menyertakan jurnal penelitian terindeks dalam karya tulis ilmiah nya. Di UPI sendiri kompisisinya minimal 40 jurnal terindeks dan 40 buku untuk jenjang magister, yang kemudian harus di publikasi baik nasional maupun internasional. Sedangkan untuk jenjang doktoral, harus publikasi internasional. 
     Hal tersebut baru-baru ini digencarkan oleh Kemdikti untuk mendongkrak jumlah publikasi ilmiah yang selama ini dianggap masih kurang kompetitif. Menurut M. Nasir, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang dikutip dari laman lipi.go.id mengungkapkan bahwa angka publikasi ilmiah hanya sekitar 4.500 hingga 5.500 karya yang berhasil dipublikasikan, angka tersebut dianggap masih cukup rendah mengingat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta-an. Meskipun tiap tahunnya jurnal yang di publikasi mengalami peningkatkan, namun masih jauh dibawah negara-negara lain, terkhusus di wilayah Asia Tenggara, kita masih kalah bersaing dengan Singapura, Malaysia, dan juga Thailand. Untuk jumlah jurnal yang terindeks Scopus saja, kita masih kalah jauh dengan Malaysia yang sepanjang tahun 2011-2016 sudah mencatatkan 79 jurnal terindeks, sedangkan Indonesia hanya 25, beda tipis dengan Thailand dengan 26 jurnal yang terindeks Scopus. Hal inilah yang lebih kurang menjadi latar belakang mengapa sekarang ini banyak dari Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta yang gencar menginstruksikan agar para mahasiswanya mengkaji berbagai jurnal dan melakukan publikasi. 
     Mungkin sebagian dari temen-temen punya pertanyaan, kenapa sih harus dari jurnal? Emang mengutip lewat buku aja nggak cukup ya? Oke, gini penjelasan sederhananya. Jurnal, atau yang istilah khususnya kita sebut sebagai jurnal ilmiah itu merupakan terbitan berkala dalam bentuk majalah (dalam bentuk lain, bisa juga berupa elektronik) yang didalamnya memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang di publikasikan. Dalam jurnal ilmiah ini, ada kumpulan artikel-artikel ilmiah hasil penelitian. Nah, artikel ini nanti yang kita bisa kaji atau kita sitasi (kutip). Artikel-artikel ilmiah ini pada umumnya hanya memuat intisari dan pembahasan pokok dari penelitian yang dilakukan, biasanya hanya memuat sekitar 15 lembar saja, paling sedikit 8 lembar (biasanya tergantung aturan penulisan dari publisher jurnal nya juga). Artikel ilmiah yang masuk dalam jurnal ini merupakan penelitian-penelitian kebaruan, dalam artian bahwa hasil dari penelitian tersebut biasanya menyangkut isu-isu yang ada saat ini dan sesuai dengan kebaruannya. Beda hal nya dengan buku yang terdiri dari banyak halaman, yang hanya memuat suatu informasi tertentu saja. Jika di analogikan, jurnal itu ibarat kita baca koran, selalu ada informasi yang baru dan up to date

     Itulah sedikit pengantar sebelum kita beranjak pada pertanyaan bagaimana sih caranya cari jurnal internasional terindeks maupun jurnal nasional terindeks? Tapi sebelumnya, mimin mau sedikit bahas tentang apa itu jurnal nasional terakreditasi dan juga jurnal internasional yang bereputasi, serta apa ciri-ciri nya, biar nanti sahabat whoopys nggak bingung mau cari jurnal nya.

Jurnal Ilmiah Nasional / Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi
     Secara sederhana, jurnal nasional dan jurnal nasional terakreditasi ini adalah jurnal terbitan berkala yang memenuhi kriteria tertentu yang terakreditasi secara nasional oleh Dikti. Adapun kriteria tersebut berupa :
(dikutip dari Petunjuk Operasional PAK 2015) 
  1. Karya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan;
  2. Memiliki ISSN;
  3. Memiliki terbitan versi online;
  4. Bertujuan menampung/mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan  atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu;
  5. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/penelitian yang mempunyai disiplin-disiplin keilmuan yang relevan;
  6. Diterbitkan oleh penerbit/badan ilmiah/organisasi profesi/organisasi keilmuan/perguruan tinggi dengan unit-unitnya;
  7. Bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia dan atau bahasa inggris dengan abstrak dalam bahasa indonesia;
  8. Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal 2 (dua) institusi yang berbeda;
  9. Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya dan berasal dari minimal 2 (dua) institusi yang berbeda;
  10. Jurnal nasional yang memenuhi kriteria pada huruf a sampai huruf j dan terindeks oleh DOAJ diberi nilai yang lebih tinggi dari jurnal nasional yaitu maksimal 15.
Jurnal Ilmiah Internasional / Jurnal Ilmiah Internasional Bereputasi
       Jurnal yang satu ini tentu saja lingkup nya lebih luas daripada yang nasional, karena sudah diakui secara internasional. Jurnal ilmiah internasional ini juga memiliki kriteria tertentu. Sedangkan untuk yang dikategorikan sebagai jurnal ilmiah internasional bereputasi yakni yang sudah terindeks oleh web of science dan atau scopus serta memiliki nilai dampak dari ISI Web of Science (Thompson Reuters) atau dari Schimago Journal Rank (SJR) sampai dengan tahun 2013 dan diatas 0,100 setelah tahun 2013 paling tinggi 40. Adapun kriteria yang dimaksud yaitu :
(dikutip dari Petunjuk Operasional PAK 2015)
  1. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah keilmuan dan etika keilmuan;
  2. Memiliki ISSN;
  3. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok);
  4. Memiliki terbitan versi online;
  5. Dewan redaksi (editorial board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara;
  6. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari (2) negara;
  7. Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search, dan/atau laman sesuai dengan pertimbangan ditjen Dikti.

Cara Download Jurnal
      Nah, sekarang mimin mau share nih gimana caranya download jurnal. Berhubung sekarang ini jurnal harus ada terbitan online nya, jadi kita mau nggak mau harus berkutat sama internet untuk download jurnalnya, he.. ada beberapa cara sebenernya kalo mau download jurnal. Bagi beberapa Perguruan Tinggi yang jurnalnya sudah terakreditasi dan bahkan sudah terindeks scopus seperti UGM, UI, ITB dan lain-lain, temen-temen bisa kunjungi halaman web Perguruan Tinggi tersebut, kalo misalnya nggak tahu, bisa searching saja di google dengan kata kunci, misal "Journal UGM", nanti di situ tinggal ketik aja judul jurnal yang terakreditasi nya habis itu cari judul artikel yang mau di download. Contoh, setelah temen-temen main ke jurnal UGM, bakal didapati tampilan seperti berikut :


misal kita mau cari artikel tentang bisnis, di UGM ada salah satu jurnal bisnis yang terindeks Scopus, tinggal scroll saja ke bawah, di situ ada kumpulan jurnal, nanti salah satunya akan muncul Gajah Mada International Journal Business. Tampilannya seperti di bawah ini :


Setelah itu tinggal kita view jurnalnya (lihat: lingkaran merah), lalu nanti kita akan diarahkan ke jurnalnya. Disana ada beberapa artikel yang bisa kita download, karena jurnal UGM ini open access, jadi kita bisa download gratis. Tampilannya seperti ini :


Nah, di jurnal itu ada beberapa artikel yang terindeks, tinggal download aja (lihat: lingkaran merah), silahkan download kalo sesuai dengan judul skripsi/tesis/disertasi kalian.. :)

Jika ingin cari jurnal lain, temen-temen bisa cari dengan menggunakan fasilitas search, misalnya mau cari tentang ketahanan nasional. Berikut tampilannya :


Nanti akan muncul tampilan seperti ini :


Setelah muncul, silahkan sahabat whoopys klik (lihat: lingkaran merah) judul jurnal "ketahanan nasional" kalo mau langsung ke jurnalnya, atau ada judul yang sudah sesuai, silahkan kalian langsung saja download (lihat: lingkaran merah) yang ada di sebelah kanan. Hal ini berlaku jika teman-teman tidak spesifik dalam menuliskan nama jurnalnya, maka dalam fasilitas search ini nanti akan muncul judul yang berkaitan, dan disebelah kirinya akan muncul nama jurnalnya.

Itulah salah satu cara mencari jurnal melalui website Perguruan Tinggi yang jurnalnya sudah terindeks baik nasional maupun internasional, kalian bisa lakukan hal yang sama dengan web dari Perguruan Tinggi lainnya, tinggal search aja, nanti muncul dan langsung download jurnal nya. 

Cara selanjutnya, kita bisa mendapatkan jurnal dari portal khusus pengindeks. Misalnya kita ingin mencari jurnal nasional secara random, tanpa harus mengunjungi web perguruan tinggi tertentu. Kita bisa gunakan fasilitas salah satunya bisa dengan mengunjungi Portal Garuda atau Neliti (hanya sebagai salah satu contoh saja).

Kita ambil contoh dari web portal garuda. Ketika teman-teman main ke portal garuda, maka akan muncul tampilan seperti ini :


Jika sudah muncul tampilan seperti itu, tinggal searching saja di kolom pencarian yang ada di pojok kanan atas, bisa dengan menggunakan kata kunci judul teman-teman, tapi yang spesifik ya, misalnya, tanggung jawab korporasi, metode pembelajaran, pengaruh media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa dll. Misal kita mau cari tentang pendidikan multikultural, akan didapati tampilan seperti ini :


Maka akan muncul tampilan daftar judul yang relevan dengan apa yang kita cari, silahkan scroll kebawah untuk mencari yang lebih spesifik atau mendekati dengan apa yang kita cari, lalu kemudian silahkan teman-teman download artikelnya (lihat: lingkaran merah)

Dalam web Portal Garuda dan juga Neliti ini banyak sekali kumpulan jurnal nasional yang terindeks, jadi sahabat whoopys bisa mencari sumber referensi dari jurnal melalui web ini, dan yang paling penting, jurnal yang ada sebagian besar adalah open access, walaupun ada sebagian yang hanya bisa di download abstrak nya saja/tidak full naskah.

Lalu bagaimana dengan artikel/jurnal ilmiah internasional? Oke, sekarang kita beranjak to the next level wesss... haha... kenapa mimin bilang gitu? Karena untuk download jurnal internasional terindeks, apalagi scopus, susah bro.. rata-rata harus bayar. Buat kita-kita yang nggak punya uang banyak, apalah daya :( udah bayar kuliah mahal, masa harus bayar lagi cuma buat download jurnal. Tapi jangan lemas dan sedih guys, ada kok beberapa web pengindeks yang menyediakan layanan open access (bisa di download secara gratis) seperti Eric, Doaj, Iosrjournals, Sciencedirect, Libgen dan lain sebagainya. Atau bisa juga kalian akses langsung di kampus kalian masing-masing, jika pihak kampus sudah bekerjasama dengan web pengindeks tertentu, jadi bisa download gratis. Tapi terkadang ada beberapa kendala ketika kita mau download jurnal sendiri lewat beberapa web pengindeks, seperti ada beberapa artikel yang hanya bisa di download jika kita beli. Padahal artikel tersebut cocok sekali dengan tema penelitian kita. Sebenarnya ada beberapa cara buat mengakali hal tersebut supaya bisa kita download, caranya dengan menggunakan bantuan dari Sci-Hub. Web ini adalah web khusus buat download jurnal yang emang susah di download karena berbayar, mimin lupa siapa nama yang bikin ni web.. tapi mimin pernah denger cerita dan motivasi dari pembuatan web ini, katanya sih yang bikin web ini sebel sama sistem yang mengharuskan kita bayar buat download artikel, padahal seharusnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan tidak harus dikomersilkan. Gitu sih katanya, tapi nggak tahu juga.. he.. sebenernya jika kita download jurnal lewat Libgen, sistemnya seperti itu, menggunakan bantuan pihak ke-3 seperti sci-hub. Bagi temen-temen yang masih asing tentang sci-hub, mimin kasih tahu sedikit caranya nih, mudah-mudahan bermanfaat. Misal, temen-temen lagi nyari artikel, tapi tiba-tiba harus beli, kayak yang di bawah ini (contoh artikel dari sciencedirect), kebetulan mau cari tentang metode problem solving :



Ada tulisan "purchase" kan tu, harus dibeli. Kita klik saja, nanti akan dialihkan ke halaman baru. Copy linknya (yang ada di address bar/alamatnya yang https bla bla bla) kemudian buka sci-hub.cc, masukkan alamat yang dicopy tadi ke kolom khusus yang ada di sci-hub.cc, lalu nanti akan diarahkan untuk mengisi captcha (memasukkan angka atau huruf khusus). Jika sudah, maka tampilan akan menjadi format PDF, tinggal download deh. Tapi terkadang sci-hub ini bisa dibuka, kadang juga tidak, karena ada provider yang khusus memblokir web ini, jika ingin akses web ini, silahkan akses menggunakan provider atau wifi yang ada di luar kampus.

Satu lagi tutorial nih, cara download jurnal lewat libgen. Paling enak jika lewat libgen, semua jurnal ada.. wkwk.. caranya kalian tinggal masuk saja ke libgen, nanti akan ada tampilan seperti ini :


Kemudian ketik judul atau kata kunci yang ingin dicari, misalnya problem solving, maka akan muncul tampilan seperti ini :


yang dikotak merah itu adalah link downloadnya, sedangkan angka 2, 3, 4 yang dilingkari itu jumlah halaman yang menampilkan pencarian tentang problem solving, jadi kalo di halaman pertama nggak nemu yang cocok, bisa slide ke halaman selanjutnya (tinggal klik angka nya). Disitu juga ada judul artikelnya yang dibuletin merah, jangan sampe ketuker, sama ada nama penulisnya juga (author's). Jika ining download, saran saya klik saja link dengan tulisan libgen (lebih gampang) soalnya jika menggunakan yang sci-hub terkadang diblok. Nanti akan muncul tampilan seperti ini :


Nah, jika sudah, silahkan klik tulisan "GET" maka akan otomatis terdownload atau diarahkan ke tampilan pdf.

# Mungkin segitu saja postingan kali ini, semoga bermanfaat!

Saturday 9 December 2017

YERUSALEM : Kota Milik Siapa?


       Pada hari rabu (6/12/2017) Presiden AS, Donald Trump dalam pidatonya mengungkapkan hal yang benar-benar membuat geram dunia atas pernyataannya yang kontroversial. Diungkapkan dalam pidato tersebut bahwa AS mengakui status kota suci bagi tiga agama besar (Yahudi, Kristen, dan Islam) yaitu Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Tentunya keputusan sepihak yang dibuat Trump merupakan hal yang tidak berdasar dan juga terlalu "mengada-mengada", mengingat bahwa negara adi daya tersebut selama ini bertindak sebagai negosiator damai antara kedua negara, yakni Israel dan Palestina. Atas keputusan yang diambil Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memerintahkan untuk memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, sontak  menuai berbagai reaksi dan kecaman keras dari negara-negara timur tengah,  dan juga beberapa negara Eropa, tak terkecuali Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia.

     Keputusan tersebut dianggap melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait status Yerusalem, yang pada akhirnya menimbulkan demo dan penolakan terhadap status kota Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel di berbagai belahan dunia yang berujung pada protes keras pada Trump untuk menarik kembali ucapannya terkait klaim tersebut. Banyak dari kalangan cendekiawan yang mengatakan bahwa langkah tidak populis yang diambil Trump ini sarat akan kepentingan politis dimana Trump hanya berusaha untuk memenuhi janji kampanye nya kepada kaum Yahudi di AS yang telah berkontribusi besar sebagai kantong suara dalam memuluskan jalannya menjadi Presiden AS ke-45 mengalahkan Hillary Clinton kala itu yang berasal dari partai Demokrat. Trump juga dianggap tidak menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina yang telah terjadi sejak lama. Justru, banyak kalangan yang memandang Trump melalui keputusan sepihaknya lebih condong mendukung Israel sebagai mitra AS. Pada akhirnya keputusan yang mendapat dukungan penuh dari Benjamin Netanyahu (perdana menteri Israel) akan membuka peluang dominasi Israel terhadap Palestina yang lebih besar.
       Pertanyaan besar pun muncul setelah pernyataan Trump atas klaim kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel menjadi sorotan Dunia. Yerusalem, kota milik siapa? Mari kita lihat sekilas sejarah tentang Yerusalem yang menjadi kota suci bagi 3 agama besar, yakni Yahudi, Kristen dan Islam.

Yerusalem Sudah Lama Menjadi Rebutan.



      Dalam sejarahnya, Yerusalem yang dalam bahasa Yahudi/Ibrani disebut "Yerushyalayim" dan dalam bahasa arab disebut sebagai "Al-Quds" merupakan salah satu kota tertua yang ada di Dunia. Yerusalem mewakili sejarah 3 agama besar abrahamik, yakni Yahudi, Kristen dan Islam. Hal tersebut didasarkan pada fakta sejarah bahwa Yahudi, Kristen dan Islam memiliki tokoh/Nabi yang merujuk kepada sosok Abraham (dalam bahasa Ibrani) dan Ibrahim dalam bahasa arab. Nabi Ibrahim diakui oleh Yahudi dan juga Kristen sebagai Patriarkh (Uskup tertinggi Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, Gereja Katolik 'di atas uskup agung utama dan primat', dan Gereja Asyur) Sedangkan bagi umat Islam, Ibrahim merupakan seorang Nabi yang mewakili sosok mu'min sejati, karena kepatuhannya kepada Allah yang rela untuk menyembelih anaknya sendiri yaitu Ismail atas perintah Allah yang kemudian ketika akan disembelih, dengan Ridha Allah, Ismail digantikan oleh seekor Domba yang kemudian menjadi perintah dan anjuran bagi umat muslim untuk melakukan kurban. 
       Dari sejarah Abrahamik inilah yang nantinya akan melandasi berbagai sejarah setelahnya yang sebagian besar terjadi di Yerusalem. Kota suci ini pernah di invasi, ditaklukan, dihancurkan lalu kemudian dibangun kembali oleh beberapa pihak. Sejarah kuno menyebutkan bahwa Yerusalem dahulu merupakan sebuah kota yang dikuasai oleh Daud dari penduduk Yebusit yang kemudian kota ini dikembangkan dan dijadikan Ibu Kota kerajaan. Baru setelah masa Daud, kota Yerusalem diperintah oleh Sulaiman yang tidak lama setelah itu direbut oleh tentara Babylonia dan mengusir bangsa Yahudi dari Yerusalem. 
    Beberapa dasawarsa kemudian, bangsa Parsi datang untuk menaklukan Yerusalem dan memperbolehkan bangsa Yahudi kembali ke Yerusalem hingga pada akhirnya Yerusalem jatuh ketangan Romawi dan dimulailah zaman pemerintahan Romawi. Pada masa pemerintahan Romawi ini, bangsa Yahudi melakukan pemberontakan yang mengakibatkan dihancurkannya "Baitullah" ke-2 bangsa Yahudi yang kemudian hanya menyisakan tembok barat, setelah sebelumnya sempat dibangun kembali pada masa pemerintahan Parsi. Setelah pemberontakan, bangsa Yahudi diperbolehkan tinggal dalam jumlah yang tidak banyak. Setelah masa penaklukan dan pemberontakan, Yerusalem dibangun kembali oleh kekaisaran Roma kala itu dengan tambahan berupa kuil-kuil Roma yang menghalangi bangsa Yahudi untuk beribadat. Pada masa itu, Yerusalem dinamai Aelia Capitolina.       
       Yerusalem seketika menjadi pusat keagamaan Kristen dengan dibangunnya Church of the Holy Sepulcher pada tahun 355M, dan sejak itu, orang Yahudi tidak diperkenankan untuk mendiami Yerusalem. Berselang 4 abad kemudian, Yerusalem jatuh ke tangan kaum Muslimin pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab pada tahun 638M setelah sebelumnya pada tahun 630M ekspedisi Nabi Muhammad yang memimpin 30.000 pasukan untuk menyambut serangan di Tabuk yang menunjukkan era baru hubungan Madinah dan Bizantium, walaupun pada saat itu tidak terjadi saling serang atau kontak fisik sampai pada masa khalifah Abu Bakar Ash-Siddiq.
       Baru pada masa khalifah Umar bin Khattab, Madinah serius untuk menginvasi wilayah utara menuju kekuasaan Bizantium, dimana Umar kala itu mengirim pasukan terbaiknya yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dan Amr bin Ash menuju kekaisaran Romawi timur. Perang pun pecah, perang ini kemudian dikenal dengan nama perang Yarmuk pada tahun 636M yang pada akhirnya dapat menekan telak Bizantium dan sejumlah kota di Suriah termasuk Damaskus jatuh ketangan Umat Muslim pada waktu itu. Pada tahun 637M, pasukan Islam sudah mendekati Yerusalem yang saat itu masih dibawah kepemimpinan Uskup Sophronius sebagai perwakilan Bizantium. Ketika pasukan terbaik yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dan Amr bin Ash mengepung Yerusalem, ternyata Sophronius menolak untuk menyerahkan Yerusalem kepad umat Islam kecuali Umar bin Khattab yang datang langsung kepadanya. Mendengar hal tersebut, Umar bin Khattab langsung bergegas menuju Yerusalem dengan menunggangi kuda.
       Sesampainya disana, Sophronius merasa takjub ketika melihat penampilan Umar bin Khattab yang nampak sederhana, tidak terlihat bermewahan dan bahkan tidak jauh berbeda dengan pengawalnya, padahal beliau merupakan pemimpin Muslim yang paling berkuasa saat itu. Umar bin Khattab pun diajak oleh Sophronius untuk berkeliling Yerusalem, ketika waktu shalat tiba, Sophronius mempersilahkan Umar untuk melakukan ibadah shalat di Gereja, namun Umar menolaknya dengan alasan bahwa nanti ketika dia shalat di Gereja ini, Gereja ini nantinya akan dijadikan Masjid oleh umat muslim yang ada di Yerusalem karena Umar bin Khattab pernah shalat disini sehingga nantinya dapat menzalimi hak umat Nasrani. Pada akhirnya Umar bin Khattab memutuskan untuk melakukan shalat diluar Gereja yang kemudian tempat shalat tersebut dijadikan Masjid yang bernama Masjid Umar bin Khattab. Dalam cerita lain, dikisahkan bahwa Umar bin Khattab ditawari untuk melakukan ibadah shalat di Church of the Holy Sepulcher, namun Umar menolak dan memilih untuk shalat di Masjidil Aqsa Al Haram Al Sharif, tapi sayang pada waktu itu ia mendapati keadaan masjid sangat kotor, sehingga Umar minta agar tempat tersebut dibersihkan, lalu kemudian Umar memutuskan untuk membangun mesjid kayu di dekat (di kompleks) masjid Al Aqsa. Setelah Yerusalem benar-benar dikuasai kaum Muslimin, akhirnya Umar bin Khattab membuat perjanjian (seperti yang biasa dilakukan ketika umat Muslim berhasil menaklukan suatu wilayah) yang ditandangani oleh Umar bin Khattab sendiri, Sophronius dan beberapa panglima perang dari kaum Muslimin. Berikut isi dari perjanjian tersebut:

Bismillahirrahmanirrahim.
Ini adalah jaminan keamanan dari hamba Allah, Umar, amirul mukminin, kepada penduduk Jerusalem. Umar memberikan jaminan terhadap jiwa mereka, harta, gereja-gereja, salib-salib, orang-orang yang lemah, dan mereka tidak dipakasa meninggalkan agama mereka. Tidak ada seorang pun diantara mereka yang merasa terancam dan diusir dari Jerusalem. Dan orang-orang Yahudi tidak akan tinggal bersama mereka di Jerusalem. (Ini adalah permintaan penduduk Jerusalem, karena penduduk Jerusalem sangat membenci orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi membunuhi tawanan Nasrani di wilayah Persia. Sampai ada riwayat yang menyebutkan, Umar menjamin tidak ada Yahudi yang lewat dan bermalam di Jerusalem).
Penduduk Jerusalem diwajibkan membayar pajak sebagaimana penduduk kota-kota lainnya, mereka juga harus mengeluarkan orang-orang Bizantium, dan para perampok. Orang-orang Jerusalem yang tetap ingin tinggal di wilayah Bizantium, mereka boleh membawa barang-barang dan salib-salib mereka. Mereka dijamin aman sampai mereka tiba di wilayah Bizantium. Setelah itu mereka pun masih diperbolehkan kembali lagi ke Jerusalem jika ingin berkumpul dengan keluarga mereka, namun mereka wajib membayar pajak sebagaimana penduduk lainnya.
Apabila mereka membayar pajak sesuai dengan kewajiban, maka persyaratan yang tercantum dalam surat ini adalah di bawah perjanjian Allah, Rasul-Nya, Khalifah, dan umat Islam. 
(Tarikh at-Thabari).

       Pada masa kepemimpinan Islam, Yerusalem mengalami masa kejayaannya. Banyak dari para pedagang arab yang berdagang di Yerusalem, tidak ada paksaan atau diskriminasi kepada kaum minoritas di Yerusalem, baik kaum Yahudi maupun Nasrani dapat dengan bebas beribadah di Yerusalem. Hal ini tentunya menjadi contoh toleransi yang sebenarnya, dimana pada masa kepemimpinan sebelum Islam, masyarakat sipil Yerusalem justru tidak mendapatkan hak mereka untuk melakukan ibadah ataupun meyakini kepercayaannya, bahkan mereka banyak yang dibantai dan juga di usir.

Pasca Kepemimpinan Islam di Tanah Yerusalem
       Setelah beberapa abad kota Yerusalem sempat damai dan tentram dibawah kekhalifahan Umar bin Khattab, Yerusalem kembali mengalami cobaan dahsyat ketika khalifah Al-Hakim Amr Allah dari kerajaan Fatimiah kala itu memerintahkan agar rumah ibadah selain tempat ibadah kaum muslim dihancurkan, dan adanya pelarangan bagi kaum nasrani untuk melakukan ziarah ke Yerusalem sehingga hal tersebut menjadi salah satu pemicu terjadinya perang salib yang terjadi selama lebih dari 2 abad lamanya. Hingga pada akhirnya tahun 1099 tentara Kristen Eropa menguasai Yerusalem dan membunuh semua penduduk yang ada di kota tersebut, lalu kemudian Yerusalem dijadikan ibu kota kerajaan Kristen (Kingdom of Yerusalem).

        Kerajaan ini bertahan sampai penghujung abad ke-13. Sebelumnya, pada tahun 1187 Salahudin Al Ayubi sempat menguasai kembali Yerusalem selama lebih kurang 100 tahun setelah mengalahkan pasukan salib dalam perang Khitin. Pada tahun 1923 Yerusalem sempat jatuh kembali ke tangan tentara Kristen. Hingga pada tahun 1517 kerajaan Turki Utsmaniyah akhirnya dapat merebut Yerusalem. Namun lagi-lagi Yerusalem harus kembali jatuh dan dikuasai oleh pihak Britania. Pada tahun 1947 PBB memutuskan mengeluarkan petisi untuk memisahkan mandat Britania di Palestina yang membagi Yerusalem kedalam dua wilayah yakni wilayah untuk kaum Yahudi dan wilayah untuk bangsa Arab. Hal inilah yang kemudian menyebabkan perang antara bangsa Arab dan Israel yang terjadi pada tahun 1948. Semasa perang ini, wilayah Yerusalem terbagi kedalam 2 wilayah, yakni wilayah barat dan wilayah timur. Sebagian wilayah barat menjadi milik Israel, dan sebagian wilayah timur menjadi milik Yordania. Menanggapi konflik berkepanjangan antara bangsa Arab dan Israel tersebut, akhirnya PBB membuat sebuah resolusi agar Yerusalem dibawah pemerintahan Internasional dan menjadi kota internasional pada tahun 1947. Namun pada tahun 1950, pemerintah Israel mencoba untuk mengambil tindakan yang melanggar resolusi PBB dimana parlemen Israel mensahkan resolusi agar Yerusalem menjadi Ibu Kota Israel, dan tentara Israel pada waktu itu menggempur Yerusalem timur selama 6 hari pada tahun 1967. Selama kurun waktu tersebut, Israel mencoba untuk menyatukan Yerusalem dibawah kepemimpinan Israel.

Resolusi PBB atas Yerusalem sebagai Kota Internasional
     PBB sebagai organisasi internasional yang mengemban misi menjaga perdamaian dunia telah melakukan beberapa upaya yang diantaranya adalah menjadi penengah konflik berkepanjangan antara Israel dan juga Palestina dengan mengeluarkan peraturan yang disepakati antara para negara anggota PBB dimana Amerika juga menjadi salah satu bagian diantaranya yang mendukung resolusi ini. Adapun beberapa diantara resolusi tersebut dalam kurun waktu 50 tahun terakahir antara lain :

1. Resolusi 242 (22 Nopember 1967)
Israel diperintahkan untuk menarik pasukannya dari wilayah pendudukan yang dikuasai pada perang 1967. Ini termasuk bagian timur dari Kota Yerusalem.

2. Resolusi 252 (21 Mei 1968)
Israel diminta untuk menghentikan tindakan-tindakan yang terindikasi akan mengubah status Yerusalem. Ini termasuk tindakan mengambil alih lahan dan properti milik Palestina.

3. Resolusi 465 (1 Maret 1980)
Israel diperingatkan agar menghentikan pembangunan pemukiman dan membongkar semua pemukiman di daerah pendudukan, yang dikuasai pada perang 1967, termasuk Yerusalem. Resolusi PBB menilai tindakan itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Konvensi Jenewa mengenai perlindungan warga sipil selama masa perang.

4. Resolusi 478 (20 Agustus 1980)
Israel dilarang membuat undang-undang yang menyatakan perubahan status Yerusalem. Perubahan status itu dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional. Semua negara yang membuat perwakilan diplomatik di Yerusalem diminta agar menutupnya.

5. Resolusi 672 (12 Oktober 1990)
Israel disebut sebagai kekuatan pendudukan selama masa Intifada pertama (perlawanan Palestina) di Yerusalem. Israel dikecam karena tewasnya 20 warga Palestina dalam tindak kekerasan di tempat suci di kota ini pada 8 Oktober.

6. Resolusi 1073 (28 September 1996)
Israel diperingatkan soal pembuatan terowongan untuk ekskavasi arkeologi di bawah masjid Al-Aqsa, yang sebagian tembok di sana disebut sebagai tembok ratapan bagi warga Yahudi. Palestina menilai tindakan Israel ini sebagai pelecehan.

7. Resolusi 1322 (7 Oktober 2000)
Israel dikecam karena dianggap memicu terjadinya tindak kekerasan dengan kunjungan Ariel Sharon ke Masjid Al-Aqsa. Tindakan Sharon ini, yang saat itu sebagai pemimpin oposisi Israel, dianggap sebagai bentuk provokasi yang menyebabkan tewasnya 80 warga Palestina.

8. Resolusi 1397 (12 Maret 2002)
Kedua pihak, Israel dan Palestina, diminta menghentikan tindak kekerasan dan memulai proses perdamaian untuk mendirikan dua negara yang berdampingan dalam batas yang diakui. Kedua pihak diminta mendukung komite pencari fakta yang dipimpin mantan senator George J. Mitchell. Resolusi ini meminta pembekuan pemukiman Israel dan kerja sama untuk melindungi tempat suci di Yerusalem.

9. Resolusi 2334 ( 23 Desember 2016)
Israel dikutuk karena pembangunan pemukiman di wilayah pendudukan termasuk di Kota Yerusalem. Pemukiman itu dinilai tidak memiliki validitas dan pelanggaran jelas terhadap hukum internasional. Pembangunan pemukiman itu juga menjadi hambatan bagi tercapainya solusi dua negara.
(dikutip dari laman kabar24.bisnis.com)

Konklusi
       Kota Yerusalem merupakan kota suci yang menyimpan banyak sekali sejarah. Namun, dibalik kekayaan sejarahnya, Yerusalem juga menyimpan kepedihan dan kepahitan atas konflik berkepanjangan yang tak kunjung selesai. Tak terhitung sudah berapa banyak nyawa yang tertumpah di tanah Yerusalem. Yerusalem bukanlah milik segelintir atau bahkan sekelompok orang saja. Di tanah ini, terjadi peristiwa yang sangat luar biasa, tanahnya para Nabi yang tercatat dalam berbagai riwayat dan kitab suci, khususnya bagi agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Bagi umat Islam sendiri, Yerusalem merupakan kota bersejarah yang sempat menjadi kiblat umat Muslim, pun sebagai saksi sejarah Rasulullah SAW melakukan hijrah, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa untuk kemudian menuju singgasana Allah di langit ke-7.

        Bagi Bani-Israil, tempat ini juga dimuliakan karena ada sejarah dari leluhur mereka (baca: Nabi Ibrahim/Abraham) yang dimakamkan disana (tepatnya di Hebron) sehingga tanah Yerusalem dianggap sebagai tanah yang dijanjikan. Lalu ada umat Nasrani yang juga mengimani tempat tersebut sebagai tempat suci, karena diyakini sebagai tempat terakhir Nabi Isa disemayamkan sekaligus sebagai tempat peristiwa penyaliban Yesus Kristus. Maka, apakah yang sebenarnya membuat Trump mengakui bahwa Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel? bukankah dari kaum Yahudi sendiri juga ada yang mengecam tindakan Trump tersebut? atas kepentingan apakah? banyak kalangan pengamat politik dan cendekiawan muslim khususnya yang menyebut tindakan Trump tersebut sebagai "kekonyolan radikalis" dan juga "disabilitias berpikir". Memang benar adanya bahwa politik tak bisa dipandang baik. Semua demi janji kampanye atau bahkan mungkin agenda tersembunyi demi terciptanya "the new world order" semata? memang tidak bisa dipungkiri, bagi kaum muslim ini salah satu pertanda dari hari kiamat yang semakin dekat. Seperti dalam beberapa ayat Al-Quran dan Hadist :

Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid (Al-Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang mereka kuasai”. (QS. Al-Isra’: 7)

Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, sampai-sampai orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon tadi akan berbicara; Wahai orang Islam, hai hamba Allah! di belakangku ada orang-orang Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia, kecuali pohon Ghorqod, sebab ia itu sungguh pohonnya Yahudi”. (HR. Ahmad)

Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shahih-nya (2922)].

Wallahu A'lam Bishawab!

 

Sumber : diolah dari berbagai sumber.

Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq (632-634 M), tidak terjadi kontak dengan wilayah kekuasaan Bizantium

Read more http://kisahmuslim.com/3825-pembebasan-jerusalem-di-masa-umar-bin-khattab.html
Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq (632-634 M), tidak terjadi kontak dengan wilayah kekuasaan Bizantium

Read more http://kisahmuslim.com/3825-pembebasan-jerusalem-di-masa-umar-bin-khattab.html
Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq (632-634 M), tidak terjadi kontak dengan wilayah kekuasaan Bizantium

Read more http://kisahmuslim.com/3825-pembebasan-jerusalem-di-masa-umar-bin-khattab.html
Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq (632-634 M), tidak terjadi kontak dengan wilayah kekuasaan Bizantium

Read more http://kisahmuslim.com/3825-pembebasan-jerusalem-di-masa-umar-bin-khattab.html

Iklan