Tuesday, 22 March 2011

SURAT UNTUK GARUDA

Garuda, ku tak pernah berpikir tuk tinggalkan kamu. Dulu memang kamu sulit, untuk meraih mu dan mengagumimu saja sulit, kita terhalang oleh para pendatang yang tak tau diri, yang mencoba memecah belah kita Garuda. Tapi sekarang kita sudah merdeka dari mereka, tak perlu khawatir lagi, sudah saatnya kita bangkit dan buktikan pada mereka bahwa kita lebih bermartabat dari mereka dan bisa lebih dari mereka. Baiklah, hari ini kita memang terpuruk.

Mungkin karena sebagian dari rakyatmu yang tak tahu arti perlambangmu, atau.... mungkin mereka hanya bisa diam dan bungkam, mungkin juga mereka takut bersaing dengan para pendatang itu.. pikirku memang begitu tajam melintas tentang hal itu Garuda. Lihat rakyatmu sekarang!!! Beginikah yang kau harapkan Garuda? Para kolot itu berebut tahta dan jabatan serta uang, para pemuda harapanmu sibuk mengurus ego mereka dan juga sibuk menjadi alat para kolot untuk meruntuhkanmu. Bagaimana mengenai fakta itu Garuda? Kagetkah kau? Mungkin kau hanya bisa diam terpaku menunggu. Tapi aku tak akan tinggal diam begitu saja. Mana budaya mu yang susah payah kau hadirkan ke dalam nafas rakyatmu? Tidak ada kan? Percuma saja kau urus mereka, toh mereka tak mempedulikanmu Garuda, benar kan? Kalau terus begini apa kau akan bertindak untuk memperbaiki mereka? Tidak usah Garuda. Biar urusanmu kami yang urus, masalah itu biar kita perbaiki bersama, tidak selamanya mereka terus berfoya begitu, ada saatnya kelak mereka akan merasakan dari apa yang mereka perbuat, suatu hari mereka akan menyesal telah kehilanganmu Garuda, kelak mereka akan letih dan berharap kau untuk kembali.

Maka dari itu! Kita akan buktikan padamu Garuda, bahwa kami bukan seorang pengecut, kami mampu membuatmu berdiri kokoh diatas singgasana mu, tak akan pernah kami biarkan kau jatuh dan tergoyah.

“Allah pasti akan tunjukkan jalan terbaik untuk kita...”

Iklan